Kisah Relawan Bantu Pengendalian Populasi Kucing Liar dengan Cara Berbeda

Inginingon.com - Tabby adalah seekor kucing liar dengan wajah setengah hitam dan setengah oranye yang cantik. Dia membutuhkan kenyamanan dan makanan.

Dia pergi ke kursi teras saya dan berbaring di bantal untuk mencari kenyamanan. Saat itulah saya memutuskan dia menjadi tanggung jawab saya. Kini Tabby bahkan tidak ingin jauh dari saya.

Sebelum Tabby memilih saya untuk membantunya menjalani kehidupannya, ada orang lain yang lebih dulu membantunya.

Tabby telah menjadi bagian dari program Watching Over Whiskers, salah satu organisasi lokal yang membantu mengendalikan kucing liar.

Baca Juga: Mengenal Karakter Anjing Beagle dan Pit Bull yang Ikut Bermain dengan Keanu Reeves di Film John Wick

Berdasarkan brosur informasi dari Watching Over Whiskers, setelah terperangkap, kucing akan dimandikan atau dikebiri, diberikan vaksinasi dan telinganya dimiringkan.

“Setelah mereka pulih dari operasi, kucing dikembalikan ke wilayah asalnya di mana pengasuh menyediakan makanan dan tempat berlindung secara teratur.”

Direktur Watching Over Whiskers, Marci Bowling ingin menekankan nilai pengembalian daripada sekadar melepaskan dalam program TNR.

“Banyak orang mengatakan program perangkap, netral dan pelepasan tidak sama dengan perangkap, netral, dan pengembalian,” kata Bowling.

“Beberapa orang suka menangkap kucing di satu area dan melepaskannya di tempat lain. Ini sama sekali bukan praktik atau protokol.”

Dia menjelaskan kebanyakan kucing, seperti Tabby, berada di suatu daerah karena memiliki makanan dan tempat tinggal.

Baca Juga: Menggemaskan! 12 Pose Jennie BLACKPINK dan Kuma Bergaya Seperti Kembar

Jika mereka dibawa pergi dari daerah itu, kemungkinan besar mereka tidak akan memiliki makanan dan tempat tinggal yang sama seperti sebelumnya.

Seringkali mereka bingung dan mencoba kembali ke rumah asalnya. Sayangnya, dalam perjalanan kebanyakan dari mereka mati.