Kisah Seorang Penulis Menangani Kucing Peliharaannya dari 'Jahat' Menjadi Bersahabat

Ingoningon.com - Penulis Sandy Hingston membagikan kisah tentang kucing peliharaannya. Cerita itu berawal ketika keluarganya mengadopsi anak kucing mungil berwarna kastanye dan krem. Berikut kisah lengkapnya.

Tidak lama setelah mengadopsi kucing itu, putri saya dan suaminya terbang ke Kenya untuk mengunjungi keluarganya.

Mereka akan pergi selama sebulan, jadi mereka meminta saya tinggal bersama seekor anak kucing.

Ini untuk pertama kalinya ada kucing di rumah saya. Selama bertahun-tahun rumah saya bebas dari hewan peliharaan. Dengan enggan, saya menyetujuinya.

Baca Juga: 8 Makanan Manusia yang Aman Dikonsumsi Kucing

Meski Marcy dan Basil akhirnya pulang dari liburan, kucing itu tetap berada di rumah.

Begitulah cara Zizi nama kucing itu, kependekan dari "lazizi" yang berarti "kekasih" dalam bahasa Swahili tinggal bersama saya.

Dia adalah kucing kecil 'jahat' ketika pertama kali tiba di rumah saya. Selanjutnya kucing yang suka mendesis dan menggemaskan itu tumbuh menjadi cukup besar.

Zizi tipikal kucing yang suka meneror pengasuh hewan peliharan. Dia suka memamerkan giginya kepada suami saya dan saya yang memberinya makan.

Ketika dibawa ke dokter hewan, dia harus dibius selama dalam perjalanan. Begitu kami tiba disana, mereka memberinya lebih banyak obat penenang sebelum memeriksanya.

Baca Juga: Ilmuwan: Minimnya Data Covid-19 pada Anjing Memicu Kekhawatiran Interaksi Anjing dan Manusia

Saat kami mengadakan pesta, kami harus membarikade Zizi di kamar tidur dan memasang tulisan: PERINGATAN: KUCING TIDAK BISA BERTEMAN BAIK DENGAN ORANG LAIN!

Kamu tidak bisa begitu saja membelai punggungnya atau menggaruk dagunya tanpa mendapatkan reaksi darinya.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai mengagumi sikapnya. Masyarakat menginginkan semua orang bersikap hangat dan menyenangkan. Namun tampaknya Zizi tidak terlalu peduli dengan itu.