Ingoningon.com - Apa yang terlintas pertama kali di pikiran kalian saat mendengar kata H A C H I K O? Anjing? Kesetiaan? Patung? Shibuya? Film?
Rerata menjawab: si Anjing setia. Berdasar kisah nyata yang terjadi pada tahun 1920-an, kisah Hachiko sampai diangkat ke layar lebar.
Film pertama berjudul Hachiko Monogatari diproduksi tahun 1987. Kemudian pada tahun 2009 film Hachiko versi Amerika rilis dengan judul Hachi: A Dog’s Tale.
Yup. Karena film kedua inilah kisah Hachiko semakin tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: 10 Quotes tentang Binatang dari Tokoh Terkenal yang Pencinta Hewan Wajib Tahu!
Hachiko lahir di Odate, Perfektur Akita. Hachiko kecil kemudian dibeli oleh Hidesaburo Ueno seharga 30 yen dan dibawa ke Tokyo.
Ueno adalah seorang ilmuwan pertanian di Universitas Tokyo. Dan dari situlah kisah dimulai.
Tentang Hachiko yang tiap hari menunggu kedatangan tuannya di depan Stasiun Shibuya. Hari demi hari. Tahun demi tahun.
Hingga akhirnya, sang tuan kena serangan stroke dan meninggal di kampusnya. Hachiko yang tak tahu apa-apa, tetap menanti.
Dia tidak pernah tahu, bahwa yang ditunggu tak akan pernah tiba. Hachiko tetap di sana hingga bertahun-tahun kemudian, sampai ajal menjemputnya.
Lalu, apa yang bisa kita teladani dari Hachiko?
Tentu saja: kesetiaan. Karena pada zaman sekarang ini, SETIA menjadi barang langka.
Yang Hachiko lakukan untuk setia hanya satu: MAU TERUS-MENERUS melakukan hal yang sama.
Seperti yang dilakukan Hachiko kepada Ueno, tuannya. Tanpa mengetahui bahwa tuannya sudah meninggal, Hachiko masih setia menunggu.
